
Hubungan Korea Utara dan juga Amerika Serikat saat ini sedang memanas karena sebuah film yang berjudul The Interview. Film ini pasalnya membuat Kim jong-un murka karena cerita yang yang terkandung dalam film tersebut. Secara singkat film ini bercerita tentang upaya pemerintah Amerika Serikat untuk membunuh Kim jong-un.
Sinopsis The Interview
Jika Anda penasaran cerita dari The Interview ini anda bisa menyaksikannya di sini.
Film The Interview bercerita tentang Dave Skylark (James Franco) dan juga produser Aaron Rapport (Seth Rogen) Ia mempunyai acara yang sangat populer bernama Skylark Tonight. kepopuleran acara itu tersebar sampai ke Korea Utara. Kemudian mereka mengetahui bahwa Kim jong-un yang Randall Park juga sangat menggemari acara tersebut.
Skylark dan Rapoport kemudian membulatkan tekad mereka mewawancarai Kim jong-un untuk bisa menjalankan upaya legitimasi status mereka sebagai jurnalis. kemudian keduanya bersiap terbang ke Pyongyang guna bertemu dengan pimpinan Korea Utara yang kontroversial tersebut. akan tetapi rencana itu sayangnya diketahui oleh CIA, Badan Intelijen Pusat AS. dan Badan Intelijen toto online pusat AC itu langsung saja merekrut Skylark dan juga Rapoport ga3 membantu upaya pembunuhan Kim jong-un sebagai upaya menjaga negara mereka.
Kemudian Rapoport menyetujui ide CIA tersebut karena ia diiming-imingi dengan hadiah yang sangat besar. kemudian mereka mulai mempertanyakan hal dan orang yang harus dipercaya. dan setelah itu tentu saja prioritas juga ikut berubah.
Permasalahan kemudian dimulai ketika Dave mulai dekat dengan Kim jong-un. kemudian Dave mulai Melihatnya sebagai sosok anak yang tumbuh dalam sebuah luka, bukanlah seseorang yang seharusnya dibunuh.
Tentang Produksi The Interview
The Interview pasalnya dibuat sekitar 6 tahun lalu tepatnya pada Juni 2014, Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat untuk segera bertindak menangani penayangan film itu. Lantas The Interview dianggap sebagai pemicu perang karena film itu menjelek-jelekkan Kim jong-un. kemudian pemerintah Korea Utara juga mengatakan bahwa film tersebut berpotensi memicu kebencian dan juga amarah warga dan juga prajuritnya karena dianggap provokatif.
“Apabila pemerintah AS diam-diam menyetujui atau pun mendukung perilisan film ini, kami bakal mengambil balasan yang tegas dan tanpa ampun,” begitulah kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara seperti itu dilansir dari CNN Indonesia.
Namun ternyata fakta di lapangan berbeda. The Interview boleh saja dicabut dari bioskop-bioskop yang menang. film yang dibintangi oleh Seth Rogan dan James Franco tersebut memang dicapai ‘terlarang’ di mana mana. akan tetapi sepertinya hal itu menjadi bagi film The Interview ini. masih mengutip dari CNN Indonesia, Google Play baru saja mengungkapkan bahwa film ini menjadi film yang paling banyak dibeli sampai hari ini. padahal film itu baru saja rilis 3 tahun yang lalu.
Sampai sekarang masih melekat dalam pikiran kita semua Bagaimana film yang berkisah tentang pembunuhan diktaktor Korea Utara Kim Jong-un oleh CIA tersebut meledak kemudian menjadi kontroversi. Memang bisa dikatakan bahwa ide ceritanya gila walaupun sebenarnya bercanda, sehingga ditarik dari bioskop dan cuma bisa dirilis dari platform digital.
Nampaknya publik juga masih ingat Bagaimana Ja Song Nam, pejabat PBB Korea Utara, bereaksi terhadap film tersebut. Pada saat ia langsung mengutuk film tersebut dan menyebut bahwa film itu bisa ‘memicu aksi perang’ dan juga ‘dukungan paling terang terangan terhadap aksi terorisme.’